Saat transaksi digital menjadi lebih komprehensif, Paylater semakin banyak digunakan
Hasil riset Kredivo bersama Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa transaksi digital semakin inklusif. Selain itu, penggunaan Paylatern sebagai metode pembayaran digital semakin diminati.
Saat transaksi digital menjadi lebih komprehensif, Paylater semakin banyak digunakan
Ekonomi digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif dan industri e-commerce terus mendorong pertumbuhannya.
Baca juga:
– Perluasan Sektor Ritel, Kredivo Hadirkan Paylater di Ruparupa.com
– Bentuk dukungan Kredivo untuk pengembangan generasi muda yang melek finansial
– Batam berkembang menjadi e-commerce hub, Kredivo mengundang generasi muda lokal
– Kredivo bermitra dengan eFishery dan memperluas penyaluran kredit produktif untuk UKM
Pertumbuhan ini juga akan didorong oleh masyarakat yang semakin nyaman dengan transaksi digital melalui e-commerce dan peran aktif para pelaku keuangan digital dalam menyediakan akses layanan digital yang semakin inovatif.
Untuk mengetahui perilaku konsumen e-commerce dan peningkatan penggunaan transaksi digital, Kredivo dan Katadata Insight Center kembali meluncurkan studi tahunan bertajuk “Perilaku konsumen e-commerce Indonesia”.
Pada tahun ketiganya, penelitian ini menggunakan data primer dengan 16 juta sampel transaksi
pembayaran dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo pada 5 besar situs e-commerce di Indonesia pada tahun 2021 dan survei terhadap lebih dari 3.000 responden dari berbagai daerah di Indonesia.
Indina Andamari, Vice President Marketing and Communications Kredivo, mengatakan: “Kami berharap hasil riset Kredivo dengan Katadata Insight Center dapat menjadi acuan bagi para pelaku e-commerce dan pelaku pendukung ekosistem terkait untuk menentukan strategi terbaik untuk dapat untuk mengatur pertumbuhan industri e-commerce dan melampaui pertumbuhan ekonomi Kredit Digital Sebagai pemain pembayaran kredit digital yang terintegrasi dengan pedagang e-commerce paling terkenal, data transaksi Kredivo sangat kaya akan informasi, yang menjadi dasar penelitiannya untuk menggali mendalami kebiasaan belanja online masyarakat Indonesia. Kami optimis ke depan, layanan pinjaman digital yang fleksibel, terjangkau, dan aman akan berkontribusi pada pertumbuhan industri e-commerce tanah air sekaligus mendorong ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.”
Beberapa temuan menarik lainnya dari penelitian ini adalah:
Didukung oleh GliaStudio
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren belanja online semakin menjadi preferensi masyarakat Indonesia, dengan jangkauan yang semakin inklusif, terutama di daerah yang jarang penduduknya. Dibandingkan dengan tahun 2020, jumlah transaksi dan nilai transaksi e-commerce mengalami peningkatan di kota-kota Tier 2, dengan jumlah transaksi meningkat dari 31% menjadi 34%, sedangkan nilai transaksi meningkat dari 28% pada tahun 2020 meningkat sebesar 30 %. pada tahun 2021.
Inklusivitas layanan digital juga terlihat pada peningkatan transaksi di kalangan konsumen yang lebih tua, dengan konsumen pada kelompok usia 36-55 melihat peningkatan jumlah transaksi belanja online, sedangkan jumlah konsumen berusia 36 hingga 45 tahun akan meningkat. dari 19% pada tahun 2020 menjadi 23% pada tahun 2021. Usia 46-55 tahun akan meningkat dari 3% pada tahun 2020 menjadi 5% pada tahun 2021.
Akibat tingginya aktivitas digital di masa pandemi, jumlah transaksi pulsa dan paket data meningkat dari 14% di tahun 2020 menjadi 23% di tahun 2021. Sementara itu, gadget dan aksesoris menjadi kategori produk dengan nilai transaksi tertinggi, naik 66% dibandingkan tahun sebelumnya. satu Tahun sebelumnya.
Laki-laki terus mendominasi transaksi e-commerce. Pada tahun 2021, konsumen pria akan mencapai 62% dari semua transaksi dan 64% dari nilai transaksi. Selain itu, konsumen pria melakukan lebih banyak transaksi dan menghabiskan lebih banyak uang saat berbelanja online dibandingkan konsumen wanita.
Terdapat perbedaan preferensi produk konsumen pria dan wanita, baik dari segi jumlah maupun nilai transaksinya. Konsumen pria melakukan transaksi hampir dua kali lipat untuk kategori otomotif dan elektronik, sedangkan wanita lebih banyak melakukan transaksi untuk kebutuhan sembako, kesehatan dan kecantikan, serta fashion. Berdasarkan nilai transaksi, konsumen wanita cenderung membelanjakan lebih banyak daripada konsumen pria untuk produk dengan harga lebih tinggi seperti komputer, gadget, dan elektronik.
Festival Belanja Online (Harbolnas) masih menjadi strategi efektif untuk menambah pengguna baru dan meningkatkan jumlah transaksi hingga 2x lipat dari rata-rata transaksi harian.
lebih dari itu
Baca Juga :