Bisakah-gempa-bumi-diprediksi-Inilah-yang-dikatakan-para-ilmuwan-tentang-potensi-gempa-di-Indonesia
05/06/2023

Bisakah gempa bumi diprediksi? Inilah yang dikatakan para ilmuwan tentang potensi gempa di Indonesia

By admin

Frank Hoogerbeets, ilmuwan yang meramalkan gempa Turki, kini memberikan prediksi gempa berkekuatan 7 SR yang akan terjadi di Indonesia. Prediksi para ilmuwan ini juga sedang dalam proses menjadi perdebatan publik.

Tetapi pertanyaan juga muncul apakah gempa bumi dapat diprediksi seperti Frank Hoogerbeets.

Dikutip dari Suara.com, situs World Atlas melaporkan bahwa ketika kita mendengar seseorang mengatakan bisa memprediksi gempa bumi, kita patut skeptis. Meskipun gempa bumi biasa terjadi, hampir tidak mungkin diprediksi secara akurat.
Sisa waktu -9:46
Unibots.in

Bisakah gempa bumi diprediksi? Inilah yang dikatakan para ilmuwan tentang potensi gempa di Indonesia

Bisakah-gempa-bumi-diprediksi-Inilah-yang-dikatakan-para-ilmuwan-tentang-potensi-gempa-di-Indonesia

Baca juga:
Ilmuwan Menemukan Koridor Misterius Di Piramida Cheops Mesir

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan bahwa prediksi gempa yang sebenarnya harus mencakup tiga elemen. Ini harus mencakup tanggal dan waktu gempa, lokasi gempa yang tepat, dan besarnya gempa. Semua elemen ini sulit diprediksi secara akurat.

Sementara itu, Frank Hogerbeets, peneliti asal Belanda yang bekerja di Solar System Geometry Survey (SSGEOS), mengatakan ada kemungkinan aktivitas seismik terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, antara lain Sulawesi, Halmahera, dan kemungkinan Laut Banda.

Alasan mengapa ramalan gempa tidak dapat diandalkan

Baca juga:
Ilmuwan menemukan obat baru yang bisa mengatasi penyakit Stephen Hawking

Atlas Dunia menunjukkan bahwa planet kita terbentuk dari bongkahan batu besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini seperti potongan puzzle yang menyusun kerak bumi, dan lebarnya bisa ratusan kilometer, hingga ribuan kilometer.

Lempeng tektonik juga bisa setebal kurang dari 15 km atau lebih dari 160 km. Daerah pertemuan dua lempeng disebut garis patahan.

Dalam gempa bumi, dua lempeng tektonik bertabrakan. Lempeng bumi selalu bergerak, meski hanya sedikit. Panas dari bagian dalam bumi menggerakkan lempeng-lempeng itu. Semua pergerakan ini terkadang menyebabkan lempeng bergerak secara drastis, yang dapat menyebabkan gempa bumi.

Baca juga:
Mitos raksasa laut telah dibongkar oleh para ilmuwan, ternyata hanya seekor ikan paus

Sebelum terjadi gempa, terkadang ada sinyal bahwa gempa akan segera terjadi

, terkadang muncul retakan kecil di kerak bumi. Ini dapat menyebabkan banyak hal terjadi. Air tanah dapat naik dari celah baru dan lebih banyak radon, gas radioaktif di dalam tanah, juga dapat dilepaskan ke sumber air setempat.

Bahkan mungkin ada perubahan dalam aktivitas elektromagnetik lingkungan. Burung dan hewan juga terkadang berperilaku aneh sebelum gempa bumi.

Semua tanda ini terdengar seperti cara yang baik untuk memprediksi bahwa gempa akan segera terjadi. Masalahnya, para ilmuwan mengatakan beberapa gempa bumi terjadi tanpa tanda-tanda peringatan dini yang pernah muncul. Oleh karena itu, tanda-tanda tersebut bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk memprediksi gempa bumi.

Baca juga:
Tidak ada lagi fiksi, para ilmuwan membangun biokomputer menggunakan otak manusia

Prediksi mendetail tentang kapan, di mana, dan dengan kekuatan apa getaran itu akan terjadi tidak mungkin dilakukan. Robert Geller, seismolog Amerika di University of Tokyo, Jepang, mengatakan, “Semua orang tahu bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi secara andal dan akurat,” ujarnya seperti dikutip dari bbvaopenmind.

Itulah jawaban atas pertanyaan apakah gempa bumi dapat diprediksi.

Ini adalah laporan dan jawaban atas pertanyaan apakah gempa bumi dapat diprediksi atau tidak, seperti yang dilakukan oleh ilmuwan Frank Hoogerbeets

Baca Juga :

https://www.kuismedia.id
https://sajadahbusa.com

Rate this post